PENGANTAR
SOSIOLOGI TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar
Sosiologi
Yang
dibina oleh Dr.Zulkarnaen Nasution, M.Pd, M.Si
Oleh
Nama
Ketua :
Bagio (140741601970)
Nama
Anggota :
Deny
Yuniar Satriyani (140741602631)
Fiki
Nurma Faza (140741605115)
Rya
Wahyu Setyaningati (140741603463)
Na’imatus
Zuriyah (140741606451)
Yuni
Milatus Sholikha (140741603288)
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
September
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN
A.
Latar Belakang
Setiap masyarakat manusia selama
hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan bagi masyarakat yang
bersangkutan maupun bagi orang luar yang menelaahnya, dapat berupa perubahan
yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan
yang pengaruhnya terbatas maupun yang berpengaruh luas, serta ada pula
perubahan-perubahan yang lambat sekali, tetapi ada juga yang berjalan cepat.
Perubahan bisa berkaitan dengan nilai-nilai sosial, pola-pola perilaku,
organisasi, lembaga kemasyarakatan, lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, dan lain-lain.
Perubahan-perubahan
dalam masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial,
pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan
dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
Perubahan-perubahan
yang terjadi pada masyarakat dunia dewasa ini merupakan gejala yang normal.
Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian lain berkat adanya
komunikasi modern. Penemuan-penemuan baru dibidang teknologi yang terjadi di
suatu tempat, dengan cepat dapat diketahui oleh masyarakat lain yang jauh dari
tempat tersebut.
Perubahan dalam masyarakat memang
telah ada sejak zaman dahulu. Namun, dewasa ini perubahan-perubahan tersebut
berjalan dengan sangat cepatnya sehingga membingungkan manusiayang
menghadapinya, yang sering berjalan secara konstan. Perubahan memang terikat
oleh waktu dan tempat. Akan tetapi, karena sifatnya yang berantai, perubahan
terlihat berlangsung terus walau diselingi keadaan dimana masyarakat mengadakan
reorganisasi unsur-unsur strktur masyarakat yang terkena perubahan.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian perubahan?
2.
Bagaimana
perbedaan antara perubahan sosian dengan perubahan kebudayaan?
3.
Faktor
apa yang menyebabkan perubahan sosial dan perubahan kebudayaan?
4.
Bagaimana
proses-proses peruahan sosial dan perubahan kebudayaan?
5.
Bagaimana
arah perubahan sosial dan perubaan kebudayaan?
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Adapun tujuan
dari penyunsunan makalah ini adalah
1.
Untuk
mengetahui pengertian lebih dalam tentang perubahan sosial dan perubahan
kebudayaan.
2.
Mengetahui
perbedaan antara perubaan sosial dan perubahan kebudayaan.
3.
Hubungan
antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan.
BAB II
PEMBAHASAN
D.
Pembahasan
1.
Pengertian Perubahan
·
Perubahan
adalah hal (keadaan) berubah, peralihan, pertukaran atau suatu proses yang
tidak bisa dicegah ataupun dihentikan.
·
Pengertian
perubahan sosial menurut para ahli
William F.
Ogburn
Perubahan
sosial meliputi unsur-unsur kebudayaan baik yang meterial mauun yang
immaterial, yang ditekankan adalah pengaruh besar unsur-unsur kebudayaan
material terhadap unsur-unsur immaterial (Soerjono Soekanto 2012: 262)
Kingsley Davis
Perubahan
sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi
masyarakat. (Soerjono Soekanto 2012: 262)
Maclver
Perubahan-perubahan
sosial sebagai perubahan-perubahan dalam hubungan sosial (social relationships)
atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial (Soerjono
Soekanto 2012: 262)
Gillin dan
Gillin
Perubahan-perubahan
sosial sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, baik
karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, materiil, komposisi
penduduk, ideologi mauun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru
dalam masyarakat. (Soerjono Soekanto 2012: 262)
Samuel Koenig
Perubahan-perubahan
sosial menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola
kehidupan manusia yang terjadi karena sebab-sebab intern maupun sebab-sebab
ekstern. (Soerjono Soekanto 2012: 262)
Selo Soemardjan
Perubahan-perubaha
pada lembaga-lemaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi
sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku
diantara kelompok-kelompok dalam masyarakat. (Soerjono Soekanto 2012: 262)
2.
Perbedaan antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan
Perubahan
Sosial
|
Perubahan
Kebudayaan
|
1.
Perubahan
dalam segi struktur dan hubungan sosial
2.
Terjadi
dalam segi distribusi kelompok umur, jenjang pendidikan, dan tingkat
kelahiran penduduk dan penurunan rasa kekeluargaan antar anggota masyarakat
sebagai akibat terjadinya arus urbanisasi dan modernisasi.
|
1.
Perubahan
dalam segi budaya masyarakat seperti kepercayaan, kesenian, pengetahuan,
bahasa, teknologi, dan sebagainya.
2.
Meliputi
penemuan dan penyebaran masyarakat, perubahan konsep nilai susila dan
moralitas, bentuk seni baru dan kesetaraan gender.
|
3.
Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial dan kebudayaan
1) Faktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri :
·
Bertambah
dan berkurangnya penduduk
Pertambah penduduk yang sangat
cepat di Pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur
masyarakat. terutama lembaga-lembaga
kemasyarakatan. Misal, orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah,
sewa tanah, gadai tanah, bagi hasil dan selanjutnya,yang sebelumnya tidak
dikenal.
Berkurangnya penduduk mungkin
disebabkan berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dari daerah ke daerah
lain (misalnya transmigrasi). (Soerjono Soekanto 2012: 275)
·
Penemuan-penemuan
baru
Penemuan-penemuan
baru sebagai sebab terjadinya perubahan-perubahan dapat dibedakan dalam
pengertian-pengertian discovery dan invention.Discovery adalah penemuan unsur
kebudayaan yang baru, baik berupa alat, ataupun serangkaian ciptaan para
individu.
Discovery baru
menjadi invention kalau masyarakat sudah mengakui, menerima serta menerapkan
penemuan baru itu. Sering kali proses dari discovery sampai ke invention
membutuhkan suatu rangkaian pencipta-pencipta. Misalnya penemuan mobil, dimulai
dari usaha seseorang Austria , yaitu S Marcus (1875) yang membuat motor gas
yang pertama.Sebetulnya sistem motor gas tersebut juga merupakan suatu hasil
dari rangkaian ide yang telah membulatkan penemuan tersebut, dan yang untuk
pertama kali menghubungkan motor gas dengan sebuah kereta sehingga dapat
berjalan tanpa ditarik seekor kuda.Itulah saatnya mobil menjadi suatu
discovery.
Jadi 30 tahun
kemudian sesudah suatu rangkaian sumbangan dari sekian banyak pencipta lain
yang menambah perbaikan mobil tersebut, barulah sebuah mobil dapat mencapai
suatu bentuk sehingga dapat dipakai sebagai alat pengangkutan oleh manusi
dengan cukup praktis dan aman. Bentuk mobil semacam itu yang mendapat paten di
Amerika Serikat 1911 dapat disebut sebagi permulaan dari kendaraan mobil yang pada
masa sekarang menjadi salah satu alat yang amat penting dalam kehidupan. Dengan
tercapainya bentuk tersebut , kendaraan mobil menjadi suatu invention. (Soerjono
Soekanto 2012: 276)
·
Pertentangan
Masyarakat
Pertentangan
masyarakat mungkin pula menjadi penyebab terjadinya perubahan sosial dan
kebudayaan. Pertentangan-pertentangan mungkin terjadi antar individu dengan
kelompok atau perantara kelompok dengan kelompok.
Umumnya
masyarakat tradisional Indonesia bersifat kolektif. Segala kegiatan didasarkan
pada kepentingan masyarakat. Kepentingan individu walaupun diakui, tetapi
mempunyai fungsi sosial.Tidak jarang timbul pertentangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan kelompoknya, yang dalam hal-hal tertentu dapat
menimbulkan perubahan-perubahan.
Pertentangan
antarkelompok mungkin terjadi antara generasi tua dengan generasi muda.
Pertentangan-pertentangan demikian itu kerap kali terjadi, apalagi pada
masyarakat yang sedang berkembang dari tahap tradisional ke modern.Generasi
muda yang belum terbentuk kepribadiannyakepribadiannya lebih mudah menerima
unsur-unsur kebudayaan asing misalnya kebudyaan barat yang dalam beberapa hal
mempunyai taraf yang lebih tinggi.Keadaan demikian menimbulkan
perubahan-perubahan tertentu dalam masyarakat,
misalnya pergaulan bebas antara wanita dan pria, atau kedudukan mereka
yang kian sederajat di dalam masyarakat dan lain-lainnya.
·
Terjadinya
pemberontakan atau revolusi
Revolusi yang
meletus pada oktober 1917 di Rusia telah menyulut terjadinya
perubahan-perubahan besar Negara Rusia yang mula-mula mempunyai bentuk kerajaan
absolut berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada doktrin
Marxis.Segenap lembaga kemasyarakatan, mulai dari bentuk negara sampai keluarga
batin, mengalami perubahan -perubahan yang mendasar. (Soerjono Soekanto 2012: 280)
2)
Faktor-faktor
yang berasal dari luar masyarakat antara lain:
·
Faktor
yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia
Terjadinya
gempa bumi , topan, banjir dan lain-lain munhkin menyebabkan masyarakat-masyarakat
yang mendiami daerah-daerah tersebut terpaksa harus meninggalkan tempat
tinggalnya. Apabila masyarakat tersebut mendiami tempat tinggal yang baru,
mereka harus menyesuaikan diri dengan keadaan alam yang abru
tersebut.Kemungkinan hal tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan
pada lembaga-lembaga kemasyarakatannya.
Sebab yang
bersumber pada lingkungan alam fisik kadang-kadang ditimbulkan oleh tindakan
para warga masyarakat itu sendiri. Misalnya penggunaan tanah secara sembrono
tanpa memperhitungkan kelestarian humus tanah, penebangan hutan tanpa
memikirkan penanaman kembali, dan lain sebagainya. (Soerjono Soekanto 2012: 281)
·
Peperangan
Peperangan
dengan negara lain dapat pula menyebabakan terjadinya perubahan karena biasanya
negara yang menang akan memaksakan kebudayaannya pada negara yang
kalah.Contohnya adalah negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia kedua banyak
sekali mengalami perubahan dalam lembaga kemasyarakatannya. Negara-negara yang
kalah dalam perang dunia kedua seperti jerman dan jepang mengalami
perubahan-perubahan besar dalam masyarakat(Soerjono Soekanto 2012: 281)
·
Perubahan
Kebudayaan Masyarakat lain
Apabila
sebab-sebab itu berasal dari masyarakat lain, itu mungkin terjadi karena
kebudayaan dari masyarakat lain melancarkan pengaruhnya. Hubungan yang
dilakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan untuk
menimbulkan pengaruh timbal balik .Artinyaa masing-masing masyarakat
mempengaruhi masyarakat lainnya,tetapi juga menerima pengaruh dari masyarakat
yang lain itu.
Namun apabila
hubungan tersebut berjalan melalui alat komunikasi massa, ada kemungkinan
pengaruh itu hanya datang dari satu pihak saja, yaitu dari masyarakat pengguna
alat-alat komunikasi tersebut. Sementara pihak lain hanya menerima pengaruh
tanpa mempunyai kesempatan memberikan pengaruh balik. Apabila pengaruh dari
mayarakat tersebut diterima tidak karena paksan,hasilnya dinamakan
demonstration effect. Proses penerimaan pengaruh kebudayaan asing dalam
antropologi budaya disebut akulturasi. (Soerjono Soekanto 2012: 282)
4.
Proses-proses perubahan sosial dan kebudayaan
1)
Penyesuaian
Masyarakat terhadap Perubahan
Keseraian atau harmoni dalam
masyarakat merupakan keadaan yang diidam-idamkan setiap asyarakat. Keserasian
masyarakat dimaksudkan sebagai suatu keadaan dimana lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang pokok benar-benar berfungsi an saling mengisi. Dalam
keadaan demikian, ndividu secara psikologis merasakan akan adanya ketentraman
karena tidak adanya pertantangan dalam norma-norma dan nilai-nilai.
Adakala unsur-unsur baru dan lama
yang bertentangan secara bersamaan mempengaruhi norma-norma dan nilai-nilai
yang kemudian berpengaruh pula pada warga masyarakat. Itu berarti adanya
gangguan yang kontinu terhadap keserasian masyarakat. Keadaan tersebut berarti
bahwa ketegangan-ketegangan serta kekecewaan di antara para warga tidak
mempunyai saluran pemecahan. Apabila ketidakserasian dapat dipulihkan kembali
setelah terjadi suatu perubahan, keadaan tersebut dinamakan penyesuaian
(adjusment). Bila sebaliknya yang terjadi, maka dinamakan ketidakpenyesuaian
sosial (maladjustment). (Soerjono Soekanto 2012: 288)
2)
Saluran-saluran
perubahan sosial
Saluran-saluran perubahan sosial
dan kebudayaan (channel of change) merupakan saluran-saluran yang dilalui oleh
suatu proses perubahan. Umumnya saluran-saluran tersebut adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan dalam bidang pemerintahan, ekonomi, pendidikan, agama dan
seterusnya. Lembaga kemasyarakat yang menjadi titik tolak perubahan tergantung
pada cultural focus masyarakat pada suatu masa tertentu.
Lembaga kemasyarakatan yang pada
suatu waktu mendapat penilaian tertinggi dari masyarakat cenderung menjadi
saluran utama perubahan sosial dan kebudayaan. (Soerjono Soekanto 2012: 290)
3)
Disorganisasi
dan Reorganisasi
Organisasi merupakan artikulasi
dari bagian-bagian yang merupakan suatu kestuan fungsional. Sedangkan yang
dimaksud dengan disorganisasi adalah suatu keadaan dimana tidak ada keserasian
pada bagian-bagian dari suatu kebulatan. Dengan kata lain Disorganisasi atau
disintegrasi dapat dirumuskan sebagai suatu proses pudarnya norma-norma dan
nilai-nilai dalam masyarakat karena perubahan-perubahan yang terjadi pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan. Sementara itu, reorganisasi atau reintegrasi
adalah suatu proses pembentukan norma-norma dan nilai-nilai baru agar serasi
dengan lembaga kemasyarakatan yang telah mengalami perubahan.
Adapun gejala-gejala yang
menyebabkan disintegrasi sosial adalah sebagai berikut:
a.
Tidak
adanya persepsi atau persamaan pandangan di antara anggota masyarakat yang
semula dijadikan pedoman oleh anggota masyarakat.
b.
Norma-norma
masyarakat tidak berfungsi dengan baik.
c.
Ada
pertentangan norma-norma dalam masyarakat.
d.
Tidak
ada sanksi yang tepat bagi pelanggar norma.
e.
Tindakan-tindakan
dalam masyarakat sudah tidak lagi sesuai dengan norma-norma masyarakat.
f.
Interaksi
sosial yang terjadi ditandai dengan proses sosial yang disosiatif. (Soerjono
Soekanto 2012: 292)
4)
Ketidak serasian Perubahan-perubahan dan
ketertinggalan budaya
Pada masyarakat yang sedang mengalami
perubahan tidak selalu perubahan-perubahan pada unsur-unsur masyarakat dan
kebudayaan mengalami kelainan seimbang. Ada unsur-unsur yang dengan cepat
berubah, tetapi ada pula unsur-unsur yang sukar untuk berubah. Biasanya
unsur-unsur kebudayaan kebendaan lebih mudah berubah daripada unsur-unsur
kebudayaan rohaniah. Suatu teori yang disampaikan oleh William F.Ogburn
menyatakan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya dalam
keseluruhannya, perbedaan antar taraf kemajuan dari berbagai bagian dlam
kebudayaan dari beragai bagian dalam kebudayaan dari suatu masyarakat disebut (cultural
leg) yng berarti ketertinggalan
budaya. (Soerjono Soekanto 2012: 296)
5.
Arah
perubahan sosial dan kebudayaan
Arah Perubahan
Apabila seseorang mempelajari perubahan
masyarakat, perlu pula diketahui ke arah mana perubahan dalam masyarakat itu
bergerak. Hal yang jelas adalah perubahan bergerak meniggalkan faktor yang
diubah. Akan tetapi, setelah meniggalkan faktor itu, mungkin perubahan itu
bergerak kepada sesuatu bentuk yang sama sekali baru, mungkin pula bergerak ke
arah suatu bentuk yang sudah ada di dalam waktu yang lampau. Usaha-usaha masyarakat Indonesia yang bergerak ke arah moderenisasi
dalam pemerintahan, angkatan bersenjata,pendidikan, dan industrialisasi yang
dsertai dengan usaha untuk menemukan kembali kepribadian Indonesia merupakan
contoh kedua arah yang berlangsung pada waktu yang sama dalam masyarakat kita.
Apabila seseorang mempelajari perubahan
masyarakat, perlu diketahui ke arah mana perubahan tersebut itu bergerak. Hal
yang jelas adalah perubahan bergerak meninggalkan faktor yang diubah. Akan
tetapi, setelah meninggalkan faktor itu, mungkin perubahan bergerak ke arah
suatu bentuk yang sudah da di dalam waktu lampau. (Soerjono Soekanto 2012: 299)
BAB III
PENUTUP
E.
Kesimpulan
Perubahan adalah hal (keadaan)
berubah, peralihan, pertukaran atau suatu proses yang tidak bisa dicegah
ataupun dihentikan. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan adalah dua hal
yang berbeda namun memiliki keterkaitan yang cukup erat karena budaya muncul
akibat adanya interaksi sosial dan secara otomatis berubahnya suatu bentuk
sosial akan berpangaruh pada perubahan budaya. Sehingga seringkali perubahan
sosial dan perubahan budaya disebut sebagai satu kesatuan istilah yaitu
perubahan sosial budaya.
F.
Daftar Pustaka
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta:
Rajawali Press. 2012
Rahayu Raina. 2013. Perbedaan dan Hubungan Perubahan Sosial
(online).
(http://kehatimu.blogspot.com/2013/11/perbedaan-dan-hubungan-perubahan-sosial_25.html),
diakses 30 September 2014.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :PT
Raja Grafindo Persada. 2003.
Koenig, Samuel. Man and Society. The Basic Teachings of
Sociology. New York: Barnes & Nobles, inc. 1957.
Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (ed). Setangkai Bunga
Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. 1974.