Selasa, 02 Desember 2014

Sejarah Perkembangan Geografi Kontemporer

PENGANTAR GEOGRAFI TENTANG PERKEMBANGAN GEOGRAFI MODERN


MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Geografi
Yang dibina oleh Ibu Neni Wahyuningtyas


Oleh
Aghnia Imani Arifiyanti / 140741603295
Fiki Nurma Faza             / 140741605115
Khoirul Anhar                / 140741600858
M. Zakaria                      / 140741600411
Yuni Milatus Sholikha   / 140741603288




UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Oktober 2014


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Penulisan Makalah
            Istilah geografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata geos yang artinya bumi dan graphein yang artinya tulisan atau lukisan. Istilah itu pertama kali dikemukakan oleh Erathostenes (176-194 SM). Secara umum geografi berarti tulisan atau lukisan tentang bumi. Oleh karena itu, geografi lebih dikenal sebagai ilmu bumi. Pengetahuan tentang geografi sebenarnya sudah lama dikenal manusia sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Peradaban manusia berkembang karena manusia berusaha melangsungkan hidupnya dengan memanfaatkan potensi lingkungan alam yang ada. Meskipun demikian, kadang lingkungan alam membatasi manusia dalam berusaha. Permukaan bumi mempunyai beragam raut muka yang menyebabkan perbedaan kondisi alam hingga potensi yang ada di dalamnya.
            Perbedaan ini mendorong manusia mencari kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi dari alam di dekatnya. Manusia berpindah untuk menemukan lokasi yang menyediakan apa yang tidak ada di asalnya. Perjalanan membuahkan sebuah catatan deskriptif tentang suatu lokasi. Sejak itu, geografi mulai berkembang. Banyaknya lokasi yang ia temui dengan berbagai karakter membuat manusia mulai bisa membedakan dan mengelompokkan lokasi. Pengertian geografi pun mulai berkembang, bukan lagi sekadar catatan tentang bumi tetapi berkembang menjadi ilmu pengetahuan tersendiri yang memiliki objek studi, prinsip, ruang lingkup, serta konsep tersendiri. Sampai saat ini geografi masih terus berkembang. Geografi, sejarah, konsep, lokasi, keruangan, wilayah, interaksi kebutuhan manusia tidak semuanya  dapat dipenuhi di daerahnya sendiri, sehingga manusia harus melakukan usaha ke tempat lain untuk mencukupinya.
            Dengan demikian, perjalanan ke tempat lain telah memperluas pengalaman dan pengetahuan manusia tentang wilayah di bumi. Pengalaman dan pengetahuan selama perjalanan ke daerah lain itu merupakan catatan penting yang dapat disajikan dalam bentuk peta serta tulisan-tulisan yang bersifat ”geografi”. Jadi, jelaslah bahwa pengetahuan geografi telah ada sejak manusia melakukan interaksi dengan lingkungan alam. Itulah awal mula perkembangan pengetahuan geografi. Dari beberapa zaman perkembangan geografi, kelompok kami membahas tentang perkembangan geografi modern.

1.2  Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan-rumusan masalah yang yaitu :
1.      Apa pengertian geografi modern?
2.      Bagaimana sejarah perkembangan geografi modern?
3.      Siapa saja tokoh-tokoh dalam geografi modern?

1.3  Tujuan
Penulis dalam membuat makalah ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin di capai sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan geografi modern.
2.      Untuk mengetahui sejarah perkembangan geografi modern
3.      Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang ada pada masa Geografi modern

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geografi
          Kata geografi diambil dari bahasa Inggris 'geography' yang merupakan turunan dari bahasa Yunani yaitu 'geo' yang berarti bumi dan 'graphien' yang berarti tulisan atau penjelasan. Ke dua kata tersebut kemudian terbentuk menjadi 'geography' yang bisa di artikan secara istilah sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi.
2.2 Pengertian Geografi Modern
          Geografi modern adalah Geografi terpadu (integrated geography) yang mempunyai ciri menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleksitas wilayah.
2.3 Perkembangan Geografi Modern
2.3.1 Geografi Modern Abad 18
Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini Geografi     sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis. Para tokohnya, adalah :
1)      Immanuel Kant (1724-1804), seorang ahli filsafat Unversitas Koningsburg, Jerman yang memiliki pandangan seperti Varenius.
Dia memandang bahwa Ilmu Pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu
1.      Ilmu Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan objek yang diteliti. Disiplin yang mempelajari kategori ini disebut “ilmu pengetahuan sistematis”, seperti ilmu botani yang mempelajari tumbuhan, geologi yang mempelajari kulit bumi, dan sosiologi yang mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant, pendekatan yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan sistematis adalah studi tentang kenyataan.
2.      Ilmu pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang masa. Ilmu pengetahuan yang mempelajari bidang ini, adalah sejarah.
3.      Ilmu pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang, dan ini merupakan bidang dari geografi.
Meski demikian, terdapat juga berbagai tentangan terhadap pemikiran Kant, misalnya apakah ilmu pengetahuan sistematik dalam mempelajari fenomena tidak tergantung pada ruang dan waktu.
Secara sistematis, Kant membagi Geografi menjadi :
1.      Mathematical Geography (Geografi Matematis) yang berisi keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa dari sistem Tata Surya.
2.      Moral Geography (Geografi Moral), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di berbagai daerah di muka bumi.
3.      Political Geography (Geografi Politik), yaitu uraian yang berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di dunia yang didasarkan atas sistem pemerintahan.
4.      Physical Geography (Geografi Fisis), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya termasuk hewan, veerasi dan mineral.
5.      Merchantile Geography (Geografi Perdagangan), yaitu uraian yang berisikan gambaran tentang pola hubungan ekonomi penduduk dan bangsa-bangsa di dunia.
6.      Theological Geography (Geografi Agama), yaitu uraian yang berisi tentang agama-agama di dunia, penyebarannya serta perubahan prinsip theologi di berbagai lingkungan alam.
Kant mendapat julukan bapak Geografi politik, ia juga dianggap sebagai peletak dasar Geografi modern. Menurutnya, geografi bukan hanya sekedar ikhtisar tentang keadaan alam, namun juga merupakan dasar dari sejarah. Pandangan geografinya berpengaruh pada pandangan tokoh-tokoh lainnya seperti Karl Ritter, Alexander Van Humboldt, dan Friederich Ratzel.
2)      Alexander Baron Van Humboldt (1769-1859), seorang ahli Ilmu Pengetahuan yang menaruh minat terhdap penampakan fisikal dan biologikal.
Humboldt melakukan petualangan ke beberapa daerah di benua Amerika, terutama Amerika Selatan dan membuat profil benua tersebut. Ia memperkenalkan pengertian ekologi (ecology), yaitu ilmu pengetahuan yang menyelidiki hubungan yang terdapat antara vegetasi dengan ketinggian tempat.
Namun di sisi lain Humboldt juga tidak melupakan faktor manusia, misalnya dia memperhatikan tidak adanya lagi pastoral nomads di antara orang-orang Amerika, hal ini menunjukkan bahwa cara hidup ini adalah suatu evolusi sosial yang terjadi di seluruh dunia. Selain itu Humboldt memberi tanggapan terhadap kesamaan antara kebudayaan Asia dengan kebudayaan orang Amerika asli dan mencoba untuk menjelaskannya. Dari hasil pengembaraannya tersebut.
Humboldt menulis Geografi Regional dari Cuba dan Mexico. Karena uraiannya tersebut, Van Humboldt menjadi peletak dasar phytogeography dan klimatologi. Berdasarkan pengertian ekologi tersebut, muncul pengertian lingkungan geografi (Environmental Geography). Hasil karyanya dituangkan dalam bentuk buku yang berjudul Cosmos. Buku ini tediri dari 4 jilid yang diterbitkan secara beruntun dari tahun 1845-1858. Bukunya berisikan gambaran keadaan alam di seluruh dunia. Dia juga menjadi salah seorang yang mengorganisir kongres berbagai Ilmu Pengetahuan yang pertama di Berlin.
3)      Karl Ritter (1779-1839), adalah Profesor Geografi pertama dari Universitas Frederich Wilhelm, Berlin Jerman. Gelar tersebut diperolehnya pada tahun 1825. Sebelumnya dia adalah tenaga pengajar Geografi pada Akademi Militer di Berlin. Pemikirannya sejalan dengan Humboldt terutama dalam menjelaskan kegiatan manusia di suatu wilayah meskipun dia hanya melakukan pengembaraan di Eropa saja, tetapi dia telah berhasil menggunakan hasil observasi orang lain. Pandangan terhadap geografi dipengaruhi oleh pemikiran religius, menurutnya bumi diciptakan oleh Tuhan agar manusia dapat belajar dan memakainya untuk tempat tinggal. Pandangan ini merupakan dasar berfikirnya yang Fisis Determinis.
Namun walau demikian faktor manusia mulai mendapat perubahan dalam Geografi. Hal inilah yang menyebabkan Ritter sering disebut Bapak Geografi Sosial. Sepanjang hayatnya, Ritter menghasilkan karya besar, yaitu meulis sebuah buku yang berjudul Die Erdkunde yang terdiri dari 21 jilid dan ditulis seorang diri berisikan deskripsi regional dari seluruh dunia walau yang paling lengkap adalah Eropa dan Asia, membuat Atlas alam Eropa dan Atlas Asia tang memuat peta-peta daerah tersebut. Ritter telah berjasa memasukkan faktor penting pada studi Geografi yaitu dengan mengemukakan konsep “Geography to study the earth as dwelling place of man”. Baginya tujuan mempelajari aspek fisis dari bumi adalah menempatkan bumi sebagai tempat tinggal dan bagian dari lingkungan manusia. Ritter memandang bahwa permukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia, dan menggolongkan permukaan bumi menjadi wilayah alamiah dan mempelajari unit wilayah ini bagi masyarakat yang menempatinya dan masyarakat yang pernah menempatinya.
4)      Charles Darwin (1809-1882), Seorang naturalis Inggris yang terkenal karena teori evolusinya.
Pengaruh Darwin sangat besar terhadap pandangan Geografi setelah Humboldt dan Ritter. Teori evolusi Darwin berpengaruh luas terhadap berbagai bidang pengetahuan pada masa itu, bahkan konsep “survival of the fittest” dan “Natural Selection” merupakan dasar pemikiran berkembangnya fisis-determinis pada Geografi. Empat tema utama yang merupakan sumbangan Biologi, terutama teori Darwin pada pemikiran Geografi, yaitu :
a.       Ide perubahan dari waktu ke waktu (the idea of change trough time).
b.      Ide Organisasi (the idea of organization)
c.       Ide perjuangan dan seleksi (The Idea of Struggle and Selection).
d.      Kerandoman atau karakter yang secara kebetulan dari variasi di Alam (The randomness or chance character of variations in nature).
Keempat tema tersebut berpengaruh kuat pada perkembangan pemikiran Geografi pada masa itu dan masa-masa setelahnya. Pendekatan Ekologi serta pandangan geografi Politik dan Geopolitik dipengaruhi oleh teori Darwin. Untuk kepentingan Politik, teori Darwin pernah diselewengkan pada politik perluasan kekuasaan (politik ekspansi), terutama pada zaman NAZI Jerman atau zaman Hitler.
2.3.2 Geografi  Masa Akhir Abad ke 19 – Awal Abad ke 20
          Pusat perhatian Geografi pada akhir abad ke-19 adalah terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan, serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode ini memperdalam Geologi dan mempergunakan metode geologi dalam penyelidikannya. Sebaliknya geografi manusia menjadi semakin lemah. Pada akhir abad ke-19, geografi manusia masih bercorak geografi Ritter tanpa adanya perspektif baru. Kenyataan ini mungkin disebabkan karena kedudukan Ritter sebagai tokoh geografi di Universitas Berlin setelah kematiannya pada tahun 1859 untuk waktu yang lama tidak ada yang menggantikannya. Demikian juga di Inggris, sejak pengunduran diri Alexander Maconochie di tahun 1830-an menyebabkan geografi di negara tersebut tidak berkembang.
Pada masa ini, tokoh geografi yang berpengaruh, adalah :
·         Friederich Ratzel (1844-1904), melalui metodologi ilmiah yang dikemukakan oleh Ratzel, yaitu 25 Geografi, sebuah Pengantar menyatakan secara tegas bahwa alam menentukan kehidupan manusia, paham fisis determinis menjadi semakin jelas. Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan “Anthropogeographie” yang juga merupakan judul buku yang ditulisnya.
·         Ellen C Semple, Pengikut Ratzel yang memperlemah paham fisis determinis atau geografi determinis menjadi “pengawasan geografi” (geographic control).
·         Otto Schluter (1873), Guru Besar Universitas Berlin  pandangannya dianggap terlalu Fisis determinis, sehingga dipandang terlalu berat sebelah oleh kebanyakan ahli geografi yang berpandangan Antropogeografi
·         Elsworth Huntington (1876),  Ahli Geografi Universitas Yale, Amerika Serikat.  Pemikiran Geografi Huntington dipengaruhi oleh paham Geografi Ratzel.
·         Ferdinand von Richthofen (1833-1905), Ahli Geologi yang kemudian beralih menjadi seorang Geografer.  Richthofen memberi rumusan konsep Geografi yang merupakan suatu Sintesa dari pandangan Ritter dan Humboldt.
·         Oscar Peschel (1833-1905), melakukan kritik terhadap Ritter yang dianggapnya terlalu melebih-lebihkan pengaruh alam. Peschel berpendapat bahwa Geografi menyelidiki gejala bumi dengan studi komparatif sehingga suatu ilmu dapat dikembangkan secara induktif dan juga membawakan konsep dalam geografi bahwa manusia merupakan pusat perhatian.
·         Alfred Hettner (1859-1941), Ahli Geografi Jerman  Hettner berhasil mempersatukan pendapat dan pengertian tentang konsep dasar Ilmu Geografi di Jerman.
·         Paul Vidal de la Blache (1854-1918),  Profesor Universitas Sorborne Perancis. Pandangannya banyak dipengaruhi oleh paham determinis-anthropogeographie karena banyak membaca karya Ritter, Von Humbolt dan geograf Jerman lainnya.
·         Jean Brunhes (1869-1930), Ahli Geografi Perancis, murid sekaligus pengikut Vidal de la Blache. melanjutkan paham Geografi gurunya yang menolak paham determinisme.
2.3.3 Perkembangan Geografi Mutakhir
        Perkembangan geografi saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh umat manusia. Kondisi ini mengharuskan Geografi sebagai  bidang keilmuan tidak boleh melepaskan diri dari disiplin keilmuan lainnya. Seperti yang terjadi pada disiplin ilmu lainnya, geografi juga telah mempergunakan statistik dan metode kuantitatif dalam penelitiannya, bahkan penggunaan piranti komputer untuk mengolah dan menganalisa data sudah menjadi kebutuhan.
        Sampai tahun 1960, Geografi di Inggris tidak mempunyai warna dan kuno pemikirannya, sesudah tahun tersebut perkembangan Geografi semakin pesat dan terjadi perubahan yang besar-besaran dalam pemikirannya. Geografi di Inggris yang terkenal dengan penelitiannya tentang penggunaan lahan dan pendekatan praktis berkenaan dengan perencanaan telah mendorong sekelompok geograf yang dipelopori oleh Chorley pada tahun 1964 mengembangkan pemikiran baru untuk Geografi Fisik dan Peter Haget untuk Geografi Sosial. Hasil karya mereka, yaitu: Frontiers in Geography dan Models in Geography yang merupakan kumpulan karangan merupakan manifestasi dari pemikiran baru tersebut. Pemakain metoda kuantitatif dalam penelitian Geografi tidak hanya analisis tetapi juga mendorong pengembangan teori lebih lanjut.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa geografi diambil dari bahasa Inggris 'geography' yang merupakan turunan dari bahasa Yunani yaitu 'geo' yang berarti bumi dan 'graphien' yang berarti tulisan atau penjelasan. Kedua kata tersebut kemudian terbentuk menjadi 'geography' yang bisa di artikan secara istilah sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang bumi. Sedangkan geografi modern adalah Geografi terpadu (integrated geografi) yang mempunyai ciri menggunakan tiga pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleksitas wilayah. Pada masa modern geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis.

3.2 Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai sejarah perkembangan geografi. Kami menyadari bahwa dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan yang jauh dari apa yang yang harapkan, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Untuk itu, kami menyarankan agar pembaca dapat membaca dan mencari kembali referensi lain untuk menunjang pengetahuan tentang geografi kontemporer. Sehingga pembaca bisa berfikir dan menyimpulkan geografi secara luas dan menyeluruh.







DAFTAR PUSTAKA

Fitri.Rahmi. 2012. Sejarah Perkembangan Geografi (online).
(http://geographunp.wordpress.com/2012/12/19/sejarah-perkembangan-geografi-oleh-rahmi-fitri/), diakses 27 Oktober 2014.
Jaki.2011.Perkembangan Geografi (online)
(http://jakie6041.blogspot.com/2011/11/perkembangan-geografi.html), diakses 27 Oktober 2014.
Furotul.2013.Makalah Perkembangan Geografi (online)
(http://furotul29.blogspot.com/2013/10/makalah-perkembangan-geografi.html), diakses 27 Oktober 2014.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar