PENGANTAR
GEOGRAFI TENTANG PERKEMBANGAN GEOGRAFI MODERN
MAKALAH
UNTUK
MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar
Geografi
Yang
dibina oleh Ibu Neni Wahyuningtyas
Oleh
Aghnia Imani Arifiyanti / 140741603295
Fiki Nurma Faza / 140741605115
Khoirul Anhar /
140741600858
M. Zakaria /
140741600411
Yuni Milatus Sholikha / 140741603288
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS
ILMU SOSIAL
PENDIDIKAN
ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Oktober
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penulisan Makalah
Istilah geografi berasal dari bahasa
Yunani, yaitu dari kata geos yang artinya bumi dan graphein yang
artinya tulisan atau lukisan. Istilah itu pertama kali dikemukakan oleh
Erathostenes (176-194 SM). Secara umum geografi berarti tulisan atau lukisan
tentang bumi. Oleh karena itu, geografi lebih dikenal sebagai ilmu bumi.
Pengetahuan tentang geografi sebenarnya sudah lama dikenal manusia sejalan
dengan perkembangan peradaban manusia. Peradaban manusia berkembang karena
manusia berusaha melangsungkan hidupnya dengan memanfaatkan potensi lingkungan
alam yang ada. Meskipun demikian, kadang lingkungan alam membatasi manusia
dalam berusaha. Permukaan bumi mempunyai beragam raut muka yang menyebabkan
perbedaan kondisi alam hingga potensi yang ada di dalamnya.
Perbedaan ini mendorong manusia
mencari kebutuhan yang tidak bisa terpenuhi dari alam di dekatnya. Manusia
berpindah untuk menemukan lokasi yang menyediakan apa yang tidak ada di
asalnya. Perjalanan membuahkan sebuah catatan deskriptif tentang suatu lokasi.
Sejak itu, geografi mulai berkembang. Banyaknya lokasi yang ia temui dengan
berbagai karakter membuat manusia mulai bisa membedakan dan mengelompokkan
lokasi. Pengertian geografi pun mulai berkembang, bukan lagi sekadar catatan
tentang bumi tetapi berkembang menjadi ilmu pengetahuan tersendiri yang
memiliki objek studi, prinsip, ruang lingkup, serta konsep tersendiri. Sampai
saat ini geografi masih terus berkembang. Geografi, sejarah, konsep, lokasi,
keruangan, wilayah, interaksi kebutuhan manusia tidak semuanya dapat dipenuhi di daerahnya sendiri, sehingga
manusia harus melakukan usaha ke tempat lain untuk mencukupinya.
Dengan demikian, perjalanan ke
tempat lain telah memperluas pengalaman dan pengetahuan manusia tentang wilayah
di bumi. Pengalaman dan pengetahuan selama perjalanan ke daerah lain itu
merupakan catatan penting yang dapat disajikan dalam bentuk peta serta
tulisan-tulisan yang bersifat ”geografi”. Jadi, jelaslah bahwa pengetahuan
geografi telah ada sejak manusia melakukan interaksi dengan lingkungan alam.
Itulah awal mula perkembangan pengetahuan geografi. Dari beberapa zaman
perkembangan geografi, kelompok kami membahas tentang perkembangan geografi
modern.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam
pembuatan makalah ini ada beberapa rumusan-rumusan masalah yang yaitu :
1.
Apa
pengertian geografi modern?
2.
Bagaimana
sejarah perkembangan geografi modern?
3.
Siapa
saja tokoh-tokoh dalam geografi modern?
1.3 Tujuan
Penulis
dalam membuat makalah ini mempunyai beberapa tujuan yang ingin di capai sebagai
berikut :
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan geografi modern.
2.
Untuk
mengetahui sejarah perkembangan geografi modern
3.
Untuk
mengetahui tokoh-tokoh yang ada pada masa Geografi modern
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geografi
Kata geografi diambil dari bahasa
Inggris 'geography' yang merupakan turunan dari bahasa Yunani yaitu 'geo'
yang berarti bumi dan 'graphien' yang berarti tulisan atau penjelasan.
Ke dua kata tersebut kemudian terbentuk menjadi 'geography' yang bisa di
artikan secara istilah sebagai ilmu bumi atau ilmu yang mempelajari tentang
bumi.
2.2 Pengertian Geografi Modern
Geografi modern adalah Geografi
terpadu (integrated geography) yang mempunyai ciri menggunakan tiga
pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleksitas wilayah.
2.3
Perkembangan Geografi Modern
2.3.1 Geografi Modern Abad 18
Pandangan ini mulai berkembang pada abad ke-18. Pada masa ini
Geografi sudah dianggap sebagai suatu
disiplin ilmiah dan sudah dipandang dari sudut praktis. Para tokohnya, adalah :
1)
Immanuel
Kant (1724-1804), seorang ahli filsafat Unversitas Koningsburg, Jerman yang
memiliki pandangan seperti Varenius.
Dia memandang
bahwa Ilmu Pengetahuan dapat dipandang dari tiga pandangan yang berbeda, yaitu
1.
Ilmu
Pengetahuan yang menggolongkan fakta berdasarkan objek yang diteliti. Disiplin
yang mempelajari kategori ini disebut “ilmu pengetahuan sistematis”, seperti
ilmu botani yang mempelajari tumbuhan, geologi yang mempelajari kulit bumi, dan
sosiologi yang mempelajari manusia, terutama golongan sosial. Menurut Kant,
pendekatan yang dipergunakan dalam ilmu pengetahuan sistematis adalah studi
tentang kenyataan.
2.
Ilmu
pengetahuan yang memandang hubungan fakta-fakta sepanjang masa. Ilmu
pengetahuan yang mempelajari bidang ini, adalah sejarah.
3.
Ilmu
pengetahuan yang mempelajari fakta yang berasosiasi dalam ruang, dan ini
merupakan bidang dari geografi.
Meski demikian,
terdapat juga berbagai tentangan terhadap pemikiran Kant, misalnya apakah ilmu
pengetahuan sistematik dalam mempelajari fenomena tidak tergantung pada ruang
dan waktu.
Secara sistematis, Kant membagi Geografi menjadi :
1.
Mathematical
Geography (Geografi Matematis) yang berisi
keterangan tentang gambaran bumi sebagai suatu massa dari sistem Tata Surya.
2.
Moral
Geography (Geografi Moral), yaitu uraian yang
berisi gambaran tentang cara dan adat istiadat manusia di berbagai daerah di
muka bumi.
3.
Political
Geography (Geografi Politik), yaitu uraian
yang berisi gambaran tentang kesatuan-kesatuan negara di dunia yang didasarkan
atas sistem pemerintahan.
4.
Physical
Geography (Geografi Fisis), yaitu uraian yang
berisikan gambaran tentang bumi dan bagian-bagiannya termasuk hewan, veerasi
dan mineral.
5.
Merchantile
Geography (Geografi Perdagangan), yaitu
uraian yang berisikan gambaran tentang pola hubungan ekonomi penduduk dan
bangsa-bangsa di dunia.
6.
Theological
Geography (Geografi Agama), yaitu uraian yang
berisi tentang agama-agama di dunia, penyebarannya serta perubahan prinsip
theologi di berbagai lingkungan alam.
Kant mendapat julukan bapak Geografi politik, ia juga dianggap
sebagai peletak dasar Geografi modern. Menurutnya, geografi bukan hanya sekedar
ikhtisar tentang keadaan alam, namun juga merupakan dasar dari sejarah.
Pandangan geografinya berpengaruh pada pandangan tokoh-tokoh lainnya seperti
Karl Ritter, Alexander Van Humboldt, dan Friederich Ratzel.
2)
Alexander
Baron Van Humboldt (1769-1859), seorang ahli Ilmu Pengetahuan yang menaruh
minat terhdap penampakan fisikal dan biologikal.
Humboldt
melakukan petualangan ke beberapa daerah di benua Amerika, terutama Amerika
Selatan dan membuat profil benua tersebut. Ia memperkenalkan pengertian ekologi
(ecology), yaitu ilmu pengetahuan yang menyelidiki hubungan yang
terdapat antara vegetasi dengan ketinggian tempat.
Namun di sisi
lain Humboldt juga tidak melupakan faktor manusia, misalnya dia memperhatikan
tidak adanya lagi pastoral nomads di antara orang-orang Amerika, hal ini
menunjukkan bahwa cara hidup ini adalah suatu evolusi sosial yang terjadi di
seluruh dunia. Selain itu Humboldt memberi tanggapan terhadap kesamaan antara
kebudayaan Asia dengan kebudayaan orang Amerika asli dan mencoba untuk
menjelaskannya. Dari hasil pengembaraannya tersebut.
Humboldt
menulis Geografi Regional dari Cuba dan Mexico. Karena uraiannya tersebut, Van
Humboldt menjadi peletak dasar phytogeography dan klimatologi.
Berdasarkan pengertian ekologi tersebut, muncul pengertian lingkungan geografi (Environmental
Geography). Hasil karyanya dituangkan dalam bentuk buku yang berjudul
Cosmos. Buku ini tediri dari 4 jilid yang diterbitkan secara beruntun dari
tahun 1845-1858. Bukunya berisikan gambaran keadaan alam di seluruh dunia. Dia
juga menjadi salah seorang yang mengorganisir kongres berbagai Ilmu Pengetahuan
yang pertama di Berlin.
3)
Karl
Ritter (1779-1839), adalah Profesor Geografi pertama dari Universitas Frederich
Wilhelm, Berlin Jerman. Gelar tersebut diperolehnya pada tahun 1825. Sebelumnya
dia adalah tenaga pengajar Geografi pada Akademi Militer di Berlin.
Pemikirannya sejalan dengan Humboldt terutama dalam menjelaskan kegiatan
manusia di suatu wilayah meskipun dia hanya melakukan pengembaraan di Eropa
saja, tetapi dia telah berhasil menggunakan hasil observasi orang lain.
Pandangan terhadap geografi dipengaruhi oleh pemikiran religius, menurutnya
bumi diciptakan oleh Tuhan agar manusia dapat belajar dan memakainya untuk
tempat tinggal. Pandangan ini merupakan dasar berfikirnya yang Fisis
Determinis.
Namun walau
demikian faktor manusia mulai mendapat perubahan dalam Geografi. Hal inilah
yang menyebabkan Ritter sering disebut Bapak Geografi Sosial. Sepanjang
hayatnya, Ritter menghasilkan karya besar, yaitu meulis sebuah buku yang
berjudul Die Erdkunde yang terdiri dari 21 jilid dan ditulis seorang
diri berisikan deskripsi regional dari seluruh dunia walau yang paling lengkap
adalah Eropa dan Asia, membuat Atlas alam Eropa dan Atlas Asia tang memuat
peta-peta daerah tersebut. Ritter telah berjasa memasukkan faktor penting pada
studi Geografi yaitu dengan mengemukakan konsep “Geography to study the earth
as dwelling place of man”. Baginya tujuan mempelajari aspek fisis dari bumi
adalah menempatkan bumi sebagai tempat tinggal dan bagian dari lingkungan
manusia. Ritter memandang bahwa permukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia,
dan menggolongkan permukaan bumi menjadi wilayah alamiah dan mempelajari unit
wilayah ini bagi masyarakat yang menempatinya dan masyarakat yang pernah
menempatinya.
4)
Charles
Darwin (1809-1882), Seorang naturalis Inggris yang terkenal karena teori
evolusinya.
Pengaruh Darwin
sangat besar terhadap pandangan Geografi setelah Humboldt dan Ritter. Teori
evolusi Darwin berpengaruh luas terhadap berbagai bidang pengetahuan pada masa
itu, bahkan konsep “survival of the fittest” dan “Natural Selection”
merupakan dasar pemikiran berkembangnya fisis-determinis pada Geografi. Empat
tema utama yang merupakan sumbangan Biologi, terutama teori Darwin pada
pemikiran Geografi, yaitu :
a.
Ide
perubahan dari waktu ke waktu (the idea of change trough time).
b.
Ide
Organisasi (the idea of organization)
c.
Ide
perjuangan dan seleksi (The Idea of Struggle and Selection).
d.
Kerandoman
atau karakter yang secara kebetulan dari variasi di Alam (The randomness or
chance character of variations in nature).
Keempat tema tersebut berpengaruh kuat pada perkembangan pemikiran
Geografi pada masa itu dan masa-masa setelahnya. Pendekatan Ekologi serta
pandangan geografi Politik dan Geopolitik dipengaruhi oleh teori Darwin. Untuk
kepentingan Politik, teori Darwin pernah diselewengkan pada politik perluasan
kekuasaan (politik ekspansi), terutama pada zaman NAZI Jerman atau zaman
Hitler.
2.3.2 Geografi Masa Akhir
Abad ke 19 – Awal Abad ke 20
Pusat perhatian
Geografi pada akhir abad ke-19 adalah terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan,
serta terhadap bentang alam. Kebanyakan ahli geografi pada periode ini
memperdalam Geologi dan mempergunakan metode geologi dalam penyelidikannya.
Sebaliknya geografi manusia menjadi semakin lemah. Pada akhir abad ke-19,
geografi manusia masih bercorak geografi Ritter tanpa adanya perspektif baru.
Kenyataan ini mungkin disebabkan karena kedudukan Ritter sebagai tokoh geografi
di Universitas Berlin setelah kematiannya pada tahun 1859 untuk waktu yang lama
tidak ada yang menggantikannya. Demikian juga di Inggris, sejak pengunduran
diri Alexander Maconochie di tahun 1830-an menyebabkan geografi di negara
tersebut tidak berkembang.
Pada masa ini, tokoh geografi yang berpengaruh, adalah :
·
Friederich
Ratzel (1844-1904), melalui metodologi ilmiah yang dikemukakan oleh Ratzel,
yaitu 25 Geografi, sebuah Pengantar menyatakan secara tegas bahwa alam
menentukan kehidupan manusia, paham fisis determinis menjadi semakin jelas.
Ajaran Ratzel tersebut dikenal dengan “Anthropogeographie” yang juga
merupakan judul buku yang ditulisnya.
·
Ellen
C Semple, Pengikut Ratzel yang memperlemah paham fisis determinis atau geografi
determinis menjadi “pengawasan geografi” (geographic control).
·
Otto
Schluter (1873), Guru Besar Universitas Berlin
pandangannya dianggap terlalu Fisis determinis, sehingga dipandang
terlalu berat sebelah oleh kebanyakan ahli geografi yang berpandangan
Antropogeografi
·
Elsworth
Huntington (1876), Ahli Geografi
Universitas Yale, Amerika Serikat.
Pemikiran Geografi Huntington dipengaruhi oleh paham Geografi Ratzel.
·
Ferdinand
von Richthofen (1833-1905), Ahli Geologi yang kemudian beralih menjadi seorang
Geografer. Richthofen memberi rumusan
konsep Geografi yang merupakan suatu Sintesa dari pandangan Ritter dan
Humboldt.
·
Oscar
Peschel (1833-1905), melakukan kritik terhadap Ritter yang dianggapnya terlalu
melebih-lebihkan pengaruh alam. Peschel berpendapat bahwa Geografi menyelidiki
gejala bumi dengan studi komparatif sehingga suatu ilmu dapat dikembangkan
secara induktif dan juga membawakan konsep dalam geografi bahwa manusia
merupakan pusat perhatian.
·
Alfred
Hettner (1859-1941), Ahli Geografi Jerman
Hettner berhasil mempersatukan pendapat dan pengertian tentang konsep
dasar Ilmu Geografi di Jerman.
·
Paul
Vidal de la Blache (1854-1918), Profesor
Universitas Sorborne Perancis. Pandangannya banyak dipengaruhi oleh paham
determinis-anthropogeographie karena banyak membaca karya Ritter, Von Humbolt
dan geograf Jerman lainnya.
·
Jean
Brunhes (1869-1930), Ahli Geografi Perancis, murid sekaligus pengikut Vidal de
la Blache. melanjutkan paham Geografi gurunya yang menolak paham determinisme.
2.3.3 Perkembangan Geografi Mutakhir
Perkembangan geografi
saat ini lebih mengarah pada upaya pemecahan masalah yang dihadapi oleh umat
manusia. Kondisi ini mengharuskan Geografi sebagai bidang keilmuan tidak boleh melepaskan diri
dari disiplin keilmuan lainnya. Seperti yang terjadi pada disiplin ilmu
lainnya, geografi juga telah mempergunakan statistik dan metode kuantitatif
dalam penelitiannya, bahkan penggunaan piranti komputer untuk mengolah dan
menganalisa data sudah menjadi kebutuhan.
Sampai tahun 1960,
Geografi di Inggris tidak mempunyai warna dan kuno pemikirannya, sesudah tahun
tersebut perkembangan Geografi semakin pesat dan terjadi perubahan yang
besar-besaran dalam pemikirannya. Geografi di Inggris yang terkenal dengan
penelitiannya tentang penggunaan lahan dan pendekatan praktis berkenaan dengan
perencanaan telah mendorong sekelompok geograf yang dipelopori oleh Chorley
pada tahun 1964 mengembangkan pemikiran baru untuk Geografi Fisik dan Peter
Haget untuk Geografi Sosial. Hasil karya mereka, yaitu: Frontiers in
Geography dan Models in Geography yang merupakan kumpulan karangan
merupakan manifestasi dari pemikiran baru tersebut. Pemakain metoda kuantitatif
dalam penelitian Geografi tidak hanya analisis tetapi juga mendorong pengembangan
teori lebih lanjut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dari makalah ini, dapat disimpulkan bahwa geografi
diambil dari bahasa Inggris 'geography' yang merupakan turunan dari
bahasa Yunani yaitu 'geo' yang berarti bumi dan 'graphien' yang
berarti tulisan atau penjelasan. Kedua kata tersebut kemudian terbentuk menjadi
'geography' yang bisa di artikan secara istilah sebagai ilmu bumi atau ilmu
yang mempelajari tentang bumi. Sedangkan geografi modern adalah Geografi
terpadu (integrated geografi) yang mempunyai ciri menggunakan tiga
pendekatan, yaitu pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleksitas wilayah.
Pada masa modern geografi sudah dianggap sebagai suatu disiplin ilmiah dan
sudah dipandang dari sudut praktis.
3.2 Kritik dan Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai
sejarah perkembangan geografi. Kami menyadari bahwa dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan yang jauh dari apa yang yang harapkan, karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.
Untuk itu, kami menyarankan agar pembaca dapat membaca
dan mencari kembali referensi lain untuk menunjang pengetahuan tentang geografi
kontemporer. Sehingga pembaca bisa berfikir dan menyimpulkan geografi secara luas
dan menyeluruh.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri.Rahmi.
2012. Sejarah Perkembangan Geografi (online).
(http://geographunp.wordpress.com/2012/12/19/sejarah-perkembangan-geografi-oleh-rahmi-fitri/),
diakses 27 Oktober 2014.
Jaki.2011.Perkembangan
Geografi (online)
(http://jakie6041.blogspot.com/2011/11/perkembangan-geografi.html),
diakses 27 Oktober 2014.
Furotul.2013.Makalah
Perkembangan Geografi (online)
(http://furotul29.blogspot.com/2013/10/makalah-perkembangan-geografi.html),
diakses 27 Oktober 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar